Jumat, 13 Juli 2012

VISI BARU PADA DUNIA PENDIDIKAN INDONESIA

Sudah kita ketahui bersama bahwa usulan anggaran pendidikan 20% persen dari APBN telah dikabulkan oleh Pemerintah. Besarnya anggaran tersebut, hendaknya diiringi oleh kemajuan sumberdaya pendidikan untuk meningkatkan kualitas output peserta didik. Dewasa ini seiring dibukanya kran globalisasi di negara kita, ini berarti semakin meningkat pula tuntutan terhadap kualitas output peserta didik untuk dapat bersaing di dunia kerja maupun dunia usaha. Untuk dapat menghasilkan lulusan yang benar-benar mumpuni dan mampu bersaing di dunia kerja maupun dunia usaha bukanlah perkara yang mudah. Dalam hal ini dituntut kerjasama antara pemerintah, pihak sekolah serta masyarakat sebagai subjek pendidikan. Pihak sekolah, khususnya guru harus mau dan mampu melakukan inovasi terhadap metode dan model pembelajaran yang efektif, sehingga materi-materi yang disampaikan dapat dengan mudah diserap serta dapat diingat oleh peserta dalam jangka waktu lama dan selanjutnya dapat diimplementasikan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
KTSP(Kurikulum Tingkat Satuan Perndidikan)yang diberlakukan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, memberikan Space kepada setiap sekolah untuk mengembangkan kurikulum sesuai kebutuhan masyarakat. Ini berarti kekreatifan guru bersama pemangku kepentingan pendidikan lainnya akan sangat berharga dalam memberikan bekal yang tepat bagi peserta didik.Ironi yang terjadi pada kebanyakan lulusan adalah mereka tidak tahu bagaimana cara menggunakan ilmu pengetahuan yang telah mereka dapat selama di bangku sekolah. Mereka cenderung melakukan search daripada creat setelah menyelesaikan masa pendidikan, sehingga menambah angka pengangguran baru di Negara ini. Mereka masih harus mencari pendidikan informal, seperti kursus-kursus untuk bisa memiliki ketrampilan khusus agar diterima dan siap memasuki dunia kerja.
Kebodohan adalah ketidaktahuan, tetapi bukankah juga bodoh bagi orang yang berilmu pengetahuan yang tidak tahu bagaiman ilmu pengetahuan itu bisa berguna. Pendidikan bukanlah kegiatan mengisi waktu luang. Tetapi lebih kepada upaya yang dilakukan dalam jangka waktu lama dengan harapan akan bisa menjawab berbagai persoalan dan dapat menghadapi berbagai tantangan hidup dimasa mendatang. Hendaknya Pendidikan yang diselenggarakan dapat dijalani dengan penuh maknadan sebuah kegiatan yang bernilai metakshu(sakral), sehingga tak ada yang berani main-main dalam menjalani proses pendidikan.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah mensosialisasikan suatu model pendidikan yang diberi nama pendidikan karakter. Esensi dari pendidikan karakter tersebut dikenal dengan 18 NILAI KARAKTER BANGSA, yaitu :
1.RELIGIUS
2. JUJUR
3. TOLERANSI
4. DISIPLIN
5. KERJA KERAS
6. KREATIF
7. MANDIRI
8. DEMOKRATIS
9. RASA INGIN TAHU
10. SEMANGAT KEBANGSAAN
11. CINTA TANAH AIR
12. MENGHARGAI PRESTASI
13. BERSAHABAT/KOMUNIKATIF
14. CINTA DAMAI
15. GEMAR MEMBACA
16. PEDULI LINGKUNGAN
17. PEDULI SOSIAL
18. TANGGUNG JAWAB PERAN MASYARAKAT
Dengan pendidikan karakter di harapkan Bangsa Indonesia menjadi Bangsa yang lebih bermartabat serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai amanat dalam falsafah pendidikan yang diperkenalkan oleh Bapak Pendidikan kita Ki Hajar Dewantara;"Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madiyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani". Semoga di masa mendatang Bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang gemah ripah loh jinawi, toto-titi-tentrem karto raharjo. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar